Skip to main content

Surpan & Papandayan Garut - Episode Pantai Pamengpeuk




Garut nggak cuman Gunung nya yang ciamik..
Pantai Selatan di Ujung Kabupaten Garut, Pamengpeuk
Juga asik banget. Pantai karang papa, Sayang heulang sampe ke
Gunung Geder...

dengan Pasir putih dan persawahan di tepinya
biru dan hijau kekuningan membaur menjadi sebuah
deretan yang menakjubkan

Surpan Natrekk
November 2008

Comments

  1. gakkeliatan.. kena jatah siluet nih........

    ReplyDelete
  2. hiiiii...ulernya om aji mesti.. :O

    ReplyDelete
  3. ketika cinta harus memilih:
    pantai nan cantik ato menerima anak asuh...
    terpaksalah kukorbankan pemandangan apik bersama org2 yg pasti fun ini....
    salam bwt smua penyusur pantai

    ReplyDelete
  4. wuihhh akhirnya ada juga...thank's bro..

    ReplyDelete
  5. Gw musti negok boim segera.... takut dy tambah item..... kekekekkekee

    ReplyDelete
  6. ehm...sepertinya itu aku yang minta coklat^^"

    ReplyDelete
  7. dah berani pegang...tapi kalo liat potona gini..tetep aja geli~~

    ReplyDelete
  8. boiiim kurang jauuuuh ngambilnya phew

    ReplyDelete
  9. eh ada ibu kumendan, hormat grak! :)

    ReplyDelete
  10. ooh..nasi ini yg dimaksud di kphie..

    ReplyDelete
  11. masih di sini-sini aja koq om.. :-)

    jadwal tabrakan, gak bisa ngabur ikut surpan :hiks...

    ReplyDelete
  12. waduh..waduh....koq bisa kesasar??

    ReplyDelete
  13. nyasar tuh mbak hen.... sengaja biar dapet moment.. hehehe...

    ReplyDelete
  14. hm... berarti masih kurang tuh terapi nya... :D mu lagi tante ???

    ReplyDelete
  15. embeeeeeeeeeeeerrrr!! masih item neeh om!

    ReplyDelete
  16. iya nih vivi sibuk motret di belakang!! kita ngebut !!panas boww!

    ReplyDelete
  17. seharusnya di kasih nasi glondongan biar gemuk ...heheh!

    ReplyDelete
  18. hallo mas aji...salam kenal :)

    kapan2 saya diterapi dong :D

    ReplyDelete
  19. akhirnya merasakan panasnya pantai garut Om :)

    ReplyDelete
  20. sombong...mentang2 udah duluan :p dah nggak ngasih bocoran pulak!!

    ReplyDelete
  21. wakakakka!!! di terapi neh bener mbak Hen?

    ReplyDelete
  22. pematangnya nggak kelihatan Nde...padahal itu ada disana kita!!

    ReplyDelete
  23. sengaja tak fokuskan ke cewe2 mas Aji..hihihi!

    ReplyDelete
  24. tp gak boleh naek sampe puncak !! hiks!

    ReplyDelete
  25. Ulernya pakde aji sampe sepanjang dan seruwet itu yah??

    ReplyDelete
  26. iya neeh..sayang nasinya nggak nampak!!

    ReplyDelete
  27. maap pak, saya kan cuma pengikut..nurut ama bu kumendan doang :D

    ReplyDelete
  28. mulutnya udh di bekep sama bu kumendan mas :D

    ReplyDelete
  29. yuuukkss... kita lanjuuutt...!! kmana yee? :p

    ReplyDelete
  30. yupe.. bener phie.. itu waktu phie kelaperan minta coklat dech kayaknya :p

    ReplyDelete
  31. ama wanita2 sexy yg eksotis... sapa juga yg ga niat ...
    alouw sarah.. anne.. tiara.... pakabar kaliann semua

    ReplyDelete
  32. hadirrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr

    ReplyDelete
  33. yaaaa.....ketauan deh gw, padahal kan gw dah mau tobat!!!!! ;P

    ReplyDelete
  34. yaaaa.....ketauan deh gw, padahal kan gw dah mau tobat!!!!! ;P

    ReplyDelete
  35. hadirrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr

    ReplyDelete
  36. omaigat!!! kang dadang ie teh?
    aih..aih...kamana wae atuh kang?

    ReplyDelete
  37. bukannya ngajak ke Pangumbahan Grid!! Yuuuu...Ujung Genteng!!

    ReplyDelete
  38. lhaa.. ingried ngajak ke pangumbahan togh?
    kok tadi ngajaknya karaokean di htl orchard yach hehehehehe

    ReplyDelete
  39. eh numpang nanya dong.
    kondisi jalan menuju pantai pamengpeuk gimana sih?
    bagus ga?
    kirim ke email gue, carkqueen@yahoo.com
    nuhun

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kelas Photo

Start:      Nov 3, '08 03:00a End:      Nov 10, '08 Location:      photo Dear Jper's Ada kabar gembira nech...., Mister Roy Genggam yang photographer profesional dan penyayang ular itu akhirnya meluangkan waktunya untuk sharing ilmu photography dengan jpers . Siapa tahu setelah mengikuti kursus ini foto foto petualangan kita makin kinclong dan laku dipasarkan.. Adapun schedule kegiatannya sebagai berikut Tanggal : 08 November 2008 Waktu : 13.00 ~ 17.00 WIB Lokasi : Studio Roy Genggam Jalan Karyawan No. 12 Pondok Pinang Jaksel PIC : Boim Akar ( 021-95465096 ) 25 Jpers yang sudah terdaftar mohon untuk confirm kehadirannya segera ke Obie ( 0856-93208384 ), karena apabila berhalangan hadir akan diisi oleh Jpers yang lain ..... Boim =confirm Tante Nha = confirm Sigit A = confirm Kris Ibenk Rera Aji Timmy Gonjes Yuli Yani cowok Obie Bule lele Ira Faris Redi Ucit Andy Ray Andreas Tonny M

Perjalanan 7: Segelas Kopi di Danau Muram

Kesendirian menghadirkan ingatan-ingatan masa lalu yang suram. Bayangan tentang kegagalan, kecenderungan kekecewaan dan frustasi masa silam. Semua bergulir pelan, menyiksa batin yang berontak ingin melepaskan semuanya. Menunggu tangan-tangan kuat untuk mengangkat penderitaan yang berkarat itu. Yah.. kesendirian yang seharusnya menyenangkan, namun sering kali hanya pelarian. Angin sore dari hutan bambu berhembus pelan. Mengerakkan batang-batang berbuku saling bergesekan, menciptakan decit yang mengganggu pendengaran. Aku mempercepat langkah mengikuti arah yang ditunjukkan Lelaki itu. Meloncati beberapa akar dan tanah becek. Hingga kecerobohan membuat aku terjerembab ke tepi danau. Dari kejauhan, aku melihat Dia tertawa senang. "Senang sekali melihat orang menderita!" runtukku ketika sampai didekatnya. Dia makin tertawa dengan lepasnya. "Kopinya sudah habis. Kelamaan sih sampe sininya," ujarnya menggoda. "Ah, nyesel udah lari sampe nyungsep ga ada hasil. Kotor se

Lelaki – Pengelana dan Setangkai Lily

Pada dasarnya, hidup adalah pengarungan waktu yang berujung pada sebuah keputusan. Terus menerobos mencari persinggahan, kemudian memutuskan untu tinggal selamanya, atau mengembara terus, mencar sesuatu yang belum tentu ada. Kepuasan batin yang kemudian menjadi alasan, lama-lama seperti pembenaran dari sebuah ketidakjujuran hati, akan perlunya dermaga untuk melabuhkan bahtera tanpa nama itu. Seorang pengelana di neger ginseng, Korea, melintasi gunung bukit, mengarungi lautan, menempuh jalanan berkilo-kilo meter, sebagai seorang pelukis. Pada kedalaman hutan-hutan tidak berpenghuni, dia mendapati sejuta kecemerlangan kehidupan. Kesunyian menghadirkan syair-syair dalam bahasa cinta yang manis. Meski dia belum tau persis, apa makna dari mencintai itu sebenarnya. Namun, dia tak pernah berfikir untuk  berhenti mengembara. Sang pengelana itu, pada hari malam dan cuaca dingin, jauh dari kampung halamannya, singgah di warung seorang  janda beranak satu, yang mulai remaja. Sang Janda, meny