Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2011

Lelaki : Tahun Baru? Apanya yang Baru?

Saya pernah membaca sebuah buku, usang memang, tentang kematian sejumlah orang di tahun baru perengahan 90-an, disebuah negara di satu belahan planet biru ini. Kematian mereka, tidak banyak didengar orang. Atau mungkin bisa jadi, orang-orang itu yang menutup telinga mereka rapat-rapat dengan nyanyian dan hingar bingar musik pergantian tahun, entah terbakar dan meledak diantara ribuan kembang api yang terbakar. Orang-orang itu, tidak pernah merasakan kegembiraan meriahnya pesta. Bertaburan semerbak aroma parfum dah hingar bingar musik yang menghentak disela bahana tawa yang memecah malam. Mereka, yang ketika belum mati itu, tidak tahu, bahwa dibelahan dunia yang lain, kembang api dibakar, kemudian menimbulkan bunyi letusan yang disambut dengan sorak sorai dari pengunjung, menandakan tahun berganti. Dengan beriringan doa harapan semoga mendapati kehidupan lebih baik ditahun yang baru. Dengan bekal kebahagaiaan dan optimisme untuk dapat menapakinya dengan semaik baik. Tapi, apa artinya

Lelaki : Penghargaan & Kritik Diri

Seringkali, kita merasa kecewa dan marah. Ketika tahu bahwa kita tidak lebih dihargai dari seorang artist di restoran. Pernahkah mengalami, seorang pelayan rumah makan yang lebih memperhatikan seorang selebritis yang juga, kebetulan makan ditempat sama dengan kita? Atau seorang satpam di pusat  pertokoan yang membukakan pintu kepada seorang public figure, dan cuek saja ketika kita lewat setelahnya, serta harus membuka pintu sendiri? Marah, itu memang manusiawi. Tidak normal rasanya, melihat orang yang tidak pernah marah. Kok ya, dunianya jadi datar sekali. Dan bukannya, marah yang disimpan terlalu dalam juga berbahaya, ketika dia meledak nanti? Kobaran emosi yang tidak terekspos, akan menjadi api  yang membakar pelan-pelan, dan membuat emosi dan perangai tidak stabil. Bisa jadi.. Kapan saatnya, kita harus melampiaskan marah, itu juga menjadi "PR" untuk kita. Saat yang tidak tepat, membuat marah menjadi sesuatu yang menjijikkan, tidak intelek, dan bahkan bisa jadi seperti kam

Lelaki : Menerima dan Memahami

Keputusan apa yang pernah anda buat dimasa lalu, sehingga menjadi penyesalan tiada terperi hingga dimasa kini? Pernahkah kita menyalahkan nasib dan keadaan karena ketidakmampuan untuk menjalani sesuatu, sehingga semuanya jauh dari perkiraan dan gabaran masa depan? Seorang remaja Pria, menemui si Lelaki, dan bercerita tentang keseharian hidup yang merasa terkucil jadi pergaulan, karena status sosial yang berasal dari lingkungan yang biasa-biasa saja. Dalam keluarganya, Si Remaja Pria harus merelakan masa mudanya untuk menghidupi keluarganya. Mengorbankan waktu bergaulnya, ketika begitu banyak teman-temang sebayanya menghabiskan waktu berjam-jam nongkrong dicafe, atau nonton, dia sudah sibuk dengan peraduan nasib demi ibu dan adik-adiknya. Bapaknya, sudah lama meninggal. Hingga, meski bukan anak paling tua, karena kakaknya sudah menikah dan punya keluarga sendiri, dia harus rela hanya mengenyam pendidikan hingga sekolah lanjutan atas. Kemudian menjadi pekerja pada salah satu pe

Lelaki : Siapa Dia?

Mulanya semua seperti sebuah rentetan puisi dalam sebuah buku cinta. Entah itu Rumi atau Ghibran.  Apa masih ada beda diantara kedua mahluk pecinta itu? Masing-masing tak pernah ada yang pernah paling sempurna. Namun dari keduanya, berbelok kepada Chairil. Pria yang tidak pernah gemuk, perokok, dan playboy kelas kereta api. Namun, semua ucapannya jujur mengalir. Tak pernah ada ketamakan makna yang coba ia utarakan. Semuanya mengalir seperti embun pagi tertimpa temaram mentari. Atau mengalir jujur nada-nada elok dari Taufik. Lelaki kalem yang tak pernah terlihat senakal Chairil. Namun menyimpan karisma hebat yang tidak pernah pudar oleh jaman. Ia adalah simbol keteguhan makna yang mencuat pelan-pelan dalam bait-bait tak ber rima. Irama, lebih seperti jejeran batang-batang rumput yang bergoyang diterpa sepoi angin. Irama, adalah madu yang menetes dari tempat mematikan... Kenapa setiap pecinta memuja dunia? Dan setiap puisi adalah pujian dari kegaduhan hati mengenang pasangan