Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2011

Lelaki: Mengerti Sepenuhnya, Berbuat Seperlunya

Pacar saya marah. Bertanya kepada teman-teman saya, kenapa saya berubah. Mempersoalkan sesuatu yang sudah lama sekali terjadi, kemudian menambahkan bumbu sinetron dalam aneka rasa dan aroma sehingga semakin asam, menambahkan sebaris nada-nada abstrak sehingga terdengar remix. Meski itu adalah hal lama yang sudah pernah didengar, namun seperti alunan irama baru yang asing ditelinga, mencoba untuk diterjemahkan otak dan mentok pada satu kata, basi. Komitmen untuk menjalin hubungan, seringkali terbentur dengan perbedaan-perbedaan dan kenangan masa lalu yang sulit untuk dihapus. Kadang kala, ia menjadi bumbu yang membuat sebuah komitmen menjadi semakin "berasa". Namun, lebih banyak yang kemudian tidak bisa dikecap lidah dan menjadikannya sebagai"bakteri" atau mungkin parasit. Sudah kah kita benar-benar mengerti? Mau mengerti atau bahkan pada tingkatan paling bawah adalah mencoba mengerti tentang sesuatu? Mengerti yang sebenarnya, dalam pandangan saya adalah, ket

Lelaki : Kodrat & Tanggung Jawab

Pernah dibilang nggak normal sama teman-teman? Karena memasuki usia lebih dari seperempat abad, masih menjomblo?Atau pernah dibilang hal yang paling menyesakkan ketika ternyata mereka menganggap kita berorientasi sexual beda? Pertanyaan itu, bisa saja muncul dan dilontarkan kepada siapapun. Saya, anda, atau siapapun didunia ini, oleh siapa saja didunia ini? Seorang kawan, menyembunyikan pernikahannya kepada saya. Meski, kami begitu dekat, namun tingkat sakralisme dan ekslusifitasnya ternyata membuat dia rela, tidak memberitahukan hal itu kepada saya. Dan ketika ditanya, dia menjawab, kalau saya dia anggap sudah tahu, dari media sosial yang dia punya. Kecewa? Tidak juga. Setiap manusia berhak untuk memberikan informasi, kepada siapapun dan kapanpun dia mau. Lagipula, ini adalah tentang dia dengan pasangannya, dan tak terkait langsung dengan saya. Disamping, dia sedang membawa dirinya menjalani kodrat sebagai manusia utuh. Pastinya, dia membutuhkan ruang lebih untuk bisa bernafas dengan

Lelaki : Yang Kecil dan Menjadi Besar

Sudah pernah nonton film Real Steel? Kalau belum, cobalah tonton film fiksi besutan sutradara Shaun Levy dengan producer kondang Steven Spielberg ini, layak untuk jadi nominasi film terbaik. Bercerita tentang ayah dan anak yang terpisah karena suatu masalah, hingga mereka dipertemukan ketika si ibu meninggal dan hak asuh anak tersebut diperebutkan. Si ayah, kemudian menyerahkan hak asuh anak lelaki berumur sebelas tahun tersebut kepada kakak dari ibu, atau bibi si bocah tampan itu, dengan berbagai embel-embel. Namun, minta diperbolehkan untuk merawat si Bocah selama paman dan bibi nya pergi ke Italia. Singkatnya, si anak menghabiskan waktu bersama ayahnya, yang mantan petinju nomor dua terhebat di Amerika, dan menjadi "dalang" robot yang bertinju. Mengambil setting tahun 2024, nampaknya robot memang sudah m enjadi barang yang tidak aneh lagi. Pertemuan mereka dengan robot sparing bernama Atom, membuat mereka semakin erat secara emosi dan ambisi. Si bocah, yang dengan bermoda

( Old Post) Pangrango, Sebuah Cerita!

Mencumbu Cantigi Dua Puncak Sebuah catatan perjalanan Sore itu, petir menggelegar dengan kencang. Langit cerah berganti dengan gumpalan awan abu-abu dan kehitaman. Bergerak dengan cepat tersapuu angin sore. Hutan kawasan Taman Nasional Gede Pangrango, seketika menjadi gulita. Daun-daun berhenti bergoyang, seperti tegang menantikan apa yang akan terjadi setelah petir berteriak dengan kencang. Suara burung-burung lenyap. Tinggal kabut tipis menari-nari dengan gembira. Entah tidak peduli, atau terbang mengamini pekikan guntur. Hari itu, kami akan turun kembali ke pos Cibodas. Setelah kemarin pagi kami naik ke Pos Kandang Badak. Ah, memang gila rasanya. Dalam satu bulan kemarin, aku sudah menginjakkan kaki dipuncak Gede dua kali. Sama persis ketika msa-masa perkenalanku dengan dunia pendakian gunung. Sabtu pagi-pagi sekali, aku sudah bergerak menuju titik pertemuan kami di UKI. Mamang, untuk pendakian ini, aku hanya ikut saja. Semuanya sudah diatur oleh Om Pur. Seorang kenalank