Pacar saya marah. Bertanya kepada teman-teman saya, kenapa saya berubah. Mempersoalkan sesuatu yang sudah lama sekali terjadi, kemudian menambahkan bumbu sinetron dalam aneka rasa dan aroma sehingga semakin asam, menambahkan sebaris nada-nada abstrak sehingga terdengar remix. Meski itu adalah hal lama yang sudah pernah didengar, namun seperti alunan irama baru yang asing ditelinga, mencoba untuk diterjemahkan otak dan mentok pada satu kata, basi. Komitmen untuk menjalin hubungan, seringkali terbentur dengan perbedaan-perbedaan dan kenangan masa lalu yang sulit untuk dihapus. Kadang kala, ia menjadi bumbu yang membuat sebuah komitmen menjadi semakin "berasa". Namun, lebih banyak yang kemudian tidak bisa dikecap lidah dan menjadikannya sebagai"bakteri" atau mungkin parasit. Sudah kah kita benar-benar mengerti? Mau mengerti atau bahkan pada tingkatan paling bawah adalah mencoba mengerti tentang sesuatu? Mengerti yang sebenarnya, dalam pandangan saya adalah, ket
Ketika makna hidup dipertanyakan, jawaban apa yang akan kita beri? Kemana jawaban akan dicari?