Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2020

Perjalanan 7: Segelas Kopi di Danau Muram

Kesendirian menghadirkan ingatan-ingatan masa lalu yang suram. Bayangan tentang kegagalan, kecenderungan kekecewaan dan frustasi masa silam. Semua bergulir pelan, menyiksa batin yang berontak ingin melepaskan semuanya. Menunggu tangan-tangan kuat untuk mengangkat penderitaan yang berkarat itu. Yah.. kesendirian yang seharusnya menyenangkan, namun sering kali hanya pelarian. Angin sore dari hutan bambu berhembus pelan. Mengerakkan batang-batang berbuku saling bergesekan, menciptakan decit yang mengganggu pendengaran. Aku mempercepat langkah mengikuti arah yang ditunjukkan Lelaki itu. Meloncati beberapa akar dan tanah becek. Hingga kecerobohan membuat aku terjerembab ke tepi danau. Dari kejauhan, aku melihat Dia tertawa senang. "Senang sekali melihat orang menderita!" runtukku ketika sampai didekatnya. Dia makin tertawa dengan lepasnya. "Kopinya sudah habis. Kelamaan sih sampe sininya," ujarnya menggoda. "Ah, nyesel udah lari sampe nyungsep ga ada hasil. Kotor se

Perjalanan 6: Danau Misterius

Danau kecil itu tersembunyi dalam rimbunnya hutan bambu. Batang-batang hijau dan berbuku-buku menjulur lurus ke angkasa. Menyerupai ribuan tombak yang menghunus ke langit. Beberapa saat, gesekan daun-daunnya menimbulkan suara mistis yang aneh. Aku mematung, merinding menatap hamparan air yang tenang nyaris tak bergerak. Perjalananku, pada akhirnya membawa aku kesini. Ke sebuah telaga kecil yang berair sangat jernih dan tenang. Hampir tak ada riak sama sekali ketika aku sampai. Sore itu. Setelah melewati hampir sehari penuh perjalanan, aku dapat menyaksikan apa yang Lelaki itu ceritakan. Gemerisik dedaunan bambu yang bergesekan satu sama lain, menghasilkan alunan irama yang misterius dan mistis. Sesekali, aku masih mendengar kicau beberapa burung di tajuk-tajuk bambu. Aku dikepung kesunyian di detik berikutnya. Benar apa yang dikatankannya malam kemarin. Jembatan bambu yang dia ceritakan adalah hal yang paling menegangkan dalam perjalanan ku kesini. Aku tak bisa menerka bera