http://albstroka.com/wp-content/uploads/2012/04/aurora.jpg Aku memikirkan ucapan Aurora, beberapa waktu kemarin. Ia bicara tentang panas yang membakar dan kesendirian yang hanya dia miliki sendiri. Tak terbesit sedikitpun perasaan sedih pada nada bicaranya yang selincah kancil. Semuanya seperti biasa saja terjadi, bahkan tanpa ada satupun nada fals pada ucapannya. Merdu terdengar, seperti nyanyian kaum Elf yang menyanyikan pohon dan bunga-bunga. Kesendirian sering membuat seseorang terluka. Meski tidak sedikit pula yang menjadikannya sahabat sejati. Ketika semua hal seperti duri, kenapa tidak menyendiri seperti mawar diujung tangkainya? Meski dibawahnya, ratusan duri runcing siap mencabik, namun ia indah menengadah menatap matahari dengan berani. Tak ada risau sedikitpun. Bahkan tidak pun keraguan-keraguan muncul dalam warnanya. Semuanya jelas dan percaya diri. “ Tuan! Mengapa mendengadah begitu kosong? Tidakkah hari ini, kau juga mangagumi kecantikan ku?” Aku terkej
Ketika makna hidup dipertanyakan, jawaban apa yang akan kita beri? Kemana jawaban akan dicari?