Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2013

Lelaki : Aurora, Sebuah Nama – 2

http://albstroka.com/wp-content/uploads/2012/04/aurora.jpg Aku memikirkan ucapan Aurora, beberapa waktu kemarin. Ia bicara tentang panas yang membakar dan kesendirian yang hanya dia miliki sendiri. Tak terbesit sedikitpun perasaan sedih pada nada bicaranya yang selincah kancil. Semuanya seperti biasa saja terjadi, bahkan tanpa ada satupun nada fals pada ucapannya. Merdu terdengar, seperti nyanyian kaum Elf yang menyanyikan pohon dan bunga-bunga. Kesendirian sering membuat seseorang terluka. Meski tidak sedikit pula yang menjadikannya sahabat sejati. Ketika semua hal seperti duri, kenapa tidak menyendiri seperti mawar diujung tangkainya? Meski dibawahnya, ratusan duri runcing siap mencabik, namun ia indah menengadah menatap matahari dengan berani. Tak ada risau sedikitpun. Bahkan tidak pun keraguan-keraguan muncul dalam warnanya. Semuanya jelas dan percaya diri. “ Tuan! Mengapa mendengadah begitu kosong? Tidakkah hari ini, kau juga mangagumi kecantikan ku?” Aku terkej

Lelaki : Aurora, Sebuah Nama

http://politesocietymagazine.com/blog/wp-content/uploads/2012/10/fotos_de_aurora-boreal.jpg Sebut saja begitu, Aurora. Semburat warna-warna indah dilangit karena angin matahari. Dia muncul di utara dan selatan. Aurora berasal dari bahasa Yunani, untuk dewi Fajar. Sebegitu indahnya, sehingga ia berwujud seorang dewi. Belakangan ini, Aurora muncul berkali-kali dilangitku. Membias diantara biru. Menyemburatkan warna-warna indah yang tidak terdefinisi. Mata ini,tak pernah lelah memandang. Meski leher sesekali sakit karena terlalu sering tengadah. Namun, reaksi pertama ketika dia muncul selalu sama. Mulut menganga lebar menyaksikannya. Takjub. Pada suatu hari, aku mendapati dia bicara kepadaku. Ini bukan mimpi. Aku tidak mabuk. Berhalusinasipun tidak. Cukup sadar aku membedakan letusan petasan dan rintihan nyamuk yang terbang ditelinga. Cukup sadar mengerti bahasa semut yang kelaparan karena sarangnya diganggu oleh manusia. " Tuan, kenapa terus memandangi aku begitu,"

Lelaki : Mempertanyakan Cinta

photo by @boimakar Yang masih jadi kepercayaan diri adalah, bahwa cinta itu hak dan kewajiban yang dilebur jadi satu. mereka melebur, seperti adonan yang diuleni ketika membuat kue. Yang satu, memberi rasa kepada yang lain, tanpa ada yang ingin menjadi lebih kuat. Selaras dan tidak saling menyakiti. Hak dan Kewajiban itu, selaras didalam tubuh cinta. Menjadi nafas dan darah, atau bahkan menjadi nyawa dan raga. Apakah akan serumit itu? Bisa saja jadi begitu. Bayangkan ketika cinta hanya menjadi hak saja. Kita menuntut habis-habisan tentang cinta. Menginginkan segalanya menjadi mudah untuk kita. Merasa tidak mau disakiti, dan menolak untuk dikhianati. Menuntuk untuk mendapatkan perhatian lebih dan selalu dimanjakan oleh kemewahan-kemewahan perasaan nyaman dan senang. Berharap semuanya seperti peri yang tidak pernah tersakiti. Sementara, jika dia menjadi kewajiban saja, dia akan memberi tak putus-putus. Melayani tanpa kenal pamrih. Mengorbankan dirinya, meski harus hancur, kare

Lelaki : Bersembunyilah

http://groomsadvice.com/wp-content/uploads/2011/02/bigstock_Cowboy_Silhouette_3089374.jpg Perasaan ini, seketika takut luar biasa. Bayangan peristiwa masa lalu bolak-balik mengisi ruang pikir. Semuanya berjalan seperti deretan film yang tak bisa dihentikan. Meski mata ditutup, terpejam, bayangan itu semakin jelas terlihat. Dan ketika lampu kamar dinyalakan, dia menempel seperti lukisan dan gambar-gambar hidup didinding putih. Kadang beralur cepat, namun pada bagian-bagian tertentu, lambat sangat terasa. Seperti slow motion sehingga semua kejadian jelas terlihat hingga ke detail paling dalam. Keringat mengucur. Namun tak ada tempat untuk melarikan diri. Berjalan kemanapun, dia mengikuti. Saya takut luar biasa. Saya percaya, persahabatan itu, terjadi hanya pada saat kita melajang. Pada masa itu, ada banyak hal yang rasanya indah sekali untuk dikenang. Tak ada hal yang nampak tabu. Sah-sah saja berbuat ini dan itu. Melanggar peraturan, makan ditempat-tempat sembarangan, at