Jalanan remang. Lampu-lampu berwarna kuning, menerangi jalanan yang masih basah sehabis diguyur hujan sore tadi. Genangan air masih terlihat dibeberapa tempat. Dan berserakan tiap kali tergilas roda-roda kendaraan, yang seakan tidak pernah berhenti. Saya duduk di bangku paling belakang sebuah bus tua kumuh. Sebelah saya, kosong. Joknya, sudah tidak mulus lagi. Kain putih setengah sandaran yang bertuliskan bacaan doa perjalanan, terlihat kumal. Namun, masih jelas terbaca sederet huruf arab dan sederet huruf latin dibawahnya. Saya, menyerahkan diri pada Tuhan, dalam perjalanan ini. Dari jendela, yang kacanya bisa digeser dengan mudah itu, saya melihat lalu lalang orang-orang. Dalam diam. Semua bergelut dalam pikiran masing-masing. Telepon genggam berdering lagu india, terdengar nyaring dari bangku depan, diikuti dengan suara halo dan kemudian halo lagi, berulang tiga kali, yang nyaring. Seorang perempuan, duduk disebelah saya. Sikapnya lugas. Lincah bergerak dan santun permisi diantara k
Ketika makna hidup dipertanyakan, jawaban apa yang akan kita beri? Kemana jawaban akan dicari?