Masih seputaran ramadhan, ada hal lain yang membuat kita seakan bisa meninggalkan ibadah demi sebuah kenikmatan. Setan memang tidak pernah putus asa membeberkan kenikmatan dunia di depan mata kita. Hingga kadang kita lupa akan kaidah dan kepentingan apa dibalik missi mereka. Dogma yang sudah di kantongi oleh masyarakat adalah, dibelenggunya setan-setan pada masa Ramadhan. Benarkah? Lalu kenapa kejahatan dan tindakan yang "pada masa sebelum ramadhan" merupakan tindakan setan, bulan ini masih terjadi? Apakah, yang kemudian berperan bukan setan? Atau setan apa yang sanggup keluar dari belenggu Ramadhan? Setan dalam arti harfiah, mungkin sulit didefinisi secara jelas. Yang kita terjemahkan adalah, setan itu seperti suster ngesot atau simanis jembatan ancol. Kuntilanak atau hantu jeruk purut. Itulah setan. Tidak pernah terdengar bahwa setan mengacu kepada mahluk hidup berprilaku bajingan, jahat dan sangat memuakkan. Pada bulan puasa, televisi membentengi ruang siar mereka dengan s
Ketika makna hidup dipertanyakan, jawaban apa yang akan kita beri? Kemana jawaban akan dicari?