Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2009

Lelaki dan Televisi bulan Ramadhan

Masih seputaran ramadhan, ada hal lain yang membuat kita seakan bisa meninggalkan ibadah demi sebuah kenikmatan. Setan memang tidak pernah putus asa membeberkan kenikmatan dunia di depan mata kita. Hingga kadang kita lupa akan kaidah dan kepentingan apa dibalik missi mereka. Dogma yang sudah di kantongi oleh masyarakat adalah, dibelenggunya setan-setan pada masa Ramadhan. Benarkah? Lalu kenapa kejahatan dan tindakan yang "pada masa sebelum ramadhan" merupakan tindakan setan, bulan ini masih terjadi? Apakah, yang kemudian berperan bukan setan? Atau setan apa yang sanggup keluar dari belenggu Ramadhan? Setan dalam arti harfiah, mungkin sulit didefinisi secara jelas. Yang kita terjemahkan adalah, setan itu seperti suster ngesot atau simanis jembatan ancol. Kuntilanak atau hantu jeruk purut. Itulah setan. Tidak pernah terdengar bahwa setan mengacu kepada mahluk hidup berprilaku bajingan, jahat dan sangat memuakkan. Pada bulan puasa, televisi membentengi ruang siar mereka dengan s

Lelaki, Pencuri dan Juragan

K laim kebudayaan Indonesia atas negara lain, belakangan kembali marak dibahas orang. Hampir semua media cetak dan elektronik mengupas habis tentang apa dan bagaimana hal itu bisa terjadi dinegara kita. Tak tanggung-tanggung, ada 32 jenis budaya, berupa tarian, kuliner, desain barang bahkan sampai ke ulos di claim menjadi hak dan beberapa dipatenkan oleh negara lain. Masih ingat tentang kasus Sipadan dan Ligitan? Masih ingat tentang status kepemilikan blok Ambalat? Atau masih ingat tentang tempe dan jahe yang di patenkan Jepang dan Amerika Serikat? Lalu bagaimana seharusnya sikap kita sebagai bangsa yang merasa mempunyai dan memiliki akar budaya yang mereka claim sebagai milik mereka tersebut? Kita boleh marah, boleh benci, boleh mencaci maki, boikot dan atau semacamnya. Namun, coba telaah lebih rinci dan lebih dalam, kenapa hal itu bisa terjadi. Jangan hanya main ikut saja. Jangan cuman marah. Ibaratkan, Indonesia adalah juragan yang mempunyai harta banyak sekali. Saudagar yang kekay

Lelaki untuk Menyenangkan Semua Orang

S ebuah acara besar baru saja di gelar. Perhelatan yang menurut sebagian orang sangat mempesona. Bukan dari apa yang terjadi, kemasan dan yang lainnya juga menarik, menurut mereka. Partisipan yang berasal dari seluruh nusantara berbaur dalam satu kegiatan besar itu, mendirikan tenda-tenda berwarna-warni dan bersama-sama membakar semangat mengalahkan dingin menusuk kawasan tempat berlangsung acara. Agustus, memang menjadi bulan yang sangat dingin. Setidaknya dalam sebuah kawasan pegunungan di Bandung Selatan. Satu-dua hari, tanggapan dan pandangan partisipan acara mulai berdatangan. Media email terlihat begitu kompak dan antusias menampung segala keluh dan pujian. Rata-rata, semuanya mengatakan bagus, kapan digelar lagi, heboh dan semacamnya. Celanya belum ada. Semua senang dengan persembahan pembuat acara. Menjadi besar kepala kah kemudian mereka? Entahlah, namun balasan email-email itu ditanggapi dengan bahasa standard yang terkesan dipaksakan dan terlalu berbasa-basi. Hingga, sebuah

Lelaki dan Bulan Puasa

S ebuah pertanyaan kecil menyeruak di ujung perjalanan bulan syaban yang hampir habis. Kenapa harus puasa? Apa pentingnya buat saya? "Harus" Dalam ayat perintah puasa, Tuhan berfirman, Hai orang-orang beriman, DIWAJIBKAN atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. Wajib, artinya harus. Sesuatu yang tanpa kompromi dan tanpa pengeculaian harus dilakukan. Tapi, jika di cermati dalam-dalam, hanya orang yang beriman saja yang diwajibkan. Yang merasa dirinya tidak beriman, silahkan saja untuk tidak berpuasa. Maka jangan heran, pada masa bulan ramadhan pun, warung-warung makan tetap buka tanpa takut "digebuki". Restoran di mal-mal penuh sesak dan harus mengantri pada jam-jam makan siang dan yang datang, banyak juga yang berkerudung atau yang malam tadi kita jumpai di masjid sama-sama taraweh. Macam-macam saja alasannya. Dari yang kecapean karena seharian bekerja, sampai sakit maaq, atau lupa sahur. Padahal, puasa seharusnya j

Lelaki, Hobby dan Masa Muda

Siang itu, Lelaki harus bergegas cepat meninggalkan pekerjaannya. Ijin kepala sudah dikantongi. Jadi aman saja melangkah meninggalkan pagar berbentuk jeruji berwarna biru depan kantornya. Mungkin yang lain iri melihat Lelaki yang tiap kali mendapatkan ijin pergi berhari-hari. Namun, pada masa ini, memanglah sangat penting baginya untuk segerapa pulang kerumah. Ini adalah persiapan terakhir untuk menemui kawan-kawannya yang sudah lebih dulu datang ke Jambore Petualang Indonesia. Hari masih pagi sekali. Jam enam kurang. Langit cerah dan matahari, yang sinarnya malu-malu, menembus kabut-kabut tipis dipelataran sebuah gunung kecil di sebelah timur. Damai betul tempat ini. Ada danau kecil berisi ikan-ikan manis dan teratai yang sedang berbunga indah. Meski tidak berbau, tapi rupa warna pink nya membuat suasana menjadi lebih ceria. Semarak. Tenda-tenda beraneka warna dan ukuran, sudah pun terpasung dengan rapi pada seberang danau tadi. Lokasi khusus panitia. Masa itu, sudah ramai teman-teman

Lelaki & Minyak Bumi

Suatu hari, Lelaki membaca berita tentang import minyak bumi untuk pasokan menjelang lebaran dan bulan suci Ramadhan. Mencengangkan memang berita yang dilansir sebuah koran bisnis di ibukota tersebut. Kemudian timbul sebuah ganjalan dalam benak Lelaki. Di negeri yang menurut grup band kenamaan Indonesia, bukan lautan, tapi kolam susu. Tonggak kayu jadi tanaman. Subur makmur gemah ripah lohjinawi, masih ada saja hal yang harus didatangkan dari luar. Bukankah negeri ini termasuk dalam anggota OPEC, organisasi negara-negara penghasil minyak dunia. Tambang minyak nya terbentang dari ujung Papua, sampai di Ujung Aceh. Tersebar dari lautan sampai ke pedalaman hutan. Siapa yang megelola? Untuk siapa? Jika dicermati, perusahaan tambang minyak pribumi cuma ada satu. Itupun kembang kempis dan selalu mengumumkan "rugi" pada tiap laporan keuangannya. Nah, yang kemudian menjadi raja minyak dinegeri "licin" ini, kemudian adalah negara-negara orang berambut pirang bermata biru. L

Lelaki dan Pikiran

Semula, aku berfikir bahwa kehidupan itu, merupakan pemberian dari Tuhan yang cuma-cuma diberikan kepada setiap benda. Entah itu batu, tiang listrik, laut, gunung dan bukit atau apapun. Hewan, tumbuhan, manusia, sampai dengan mahluk tanpa jenis dan bentuk. Diberi hidup, di beri nafas, dan di beri kesempatan merasakan panas matahari dan dingin kabut embun. Semula, aku berfikir bahwa kehidupan itu berbuat baik sebanyak-banyaknya. Tanpa harus berhitung untung dan rugi. Tanpa harus mempertanyakan kan pamrih akan kembali. Hanya memberi dan tersenyum kepada semua orang, untuk kemudian "dia" si penerima, tersenyum manis kepada kita dan berucap "kembali" dengan nada yang berlebihan. Nada yang kadang, jika kita dengar lebih seperti anjing menggonggong kepada majikannya minta kawin. Lalu, posisi kehidupan kemudian berubah dalam transformasi pandanganku. Kehidupan itu, bejat. Kehidupan itu sama parah bahkan lebih buruk dari dibanding dengan neraka. Kamu tahu apa itu "nera

Boim di Suatu Masa

Beberapa photo dari perjalanan hidup yang penuh warna.. dimana kawan-kawan gw yang laen yah? Semoga mereka udah pada sukses... Ammiinn