Separuh agamamu ada di ibadah Haji. Begitulah senantiasa aku mendengar ucapan orang-orang tua pendahulu ku. Berhaji nampaknya selalu menarik buatku untuk menyimaknya. Kejadiannya, bermula ketika sebuah buku berjudul "Hajj" yang aku lupa siapa pengarangnya, raib di curi bersama dengan dicurinya tas ku, beberapa tahun yang lalu. Dalam buku setebal lebih da ri seratus halaman itu, dengan jelas di tuliskan risalah perjalanan haji dari hari ke hari. Nikmatnya ibdah di Masjidil Haram yang tekenal itu. Atau melawat dan berjiarah ke Makam Rasul di Madinah. Ibadah haji, memang disuratkan untuk orang-orang yang mampu. Baik secara finansial, mental dan juga tentu saja fisik dan kesehatan yang prima. Bayangkan saja, lebih dari 20 hari, orang Indonesia yang yang tebiasa hidup dalam lingkungan tropis harus berjibaku dengan panas nya tanah arab, atau bahkan dingin yang menusuk disana. Itu adalah jihad dunia yang sangat besar. Jihad menahan segala keluh kesah dan kesusahan selama menghadapi
Ketika makna hidup dipertanyakan, jawaban apa yang akan kita beri? Kemana jawaban akan dicari?