Skip to main content

Namanya Dini




Namanya Dini. Lima tahun lebih kami berdua menjalin hubungan. Ada banyak cerita, lebih mungkin dari lima novel, jika di bukukan. Melebihi manis nya perjalanan seorang Widuri. Jauh lebih berwarna dari perjalanan Boris. Aku tidak munafik. Sesekali mengecewakannya. Kami berjalan pada dua kehidupan yanb berbeda.

Hingga akhirnya....sebuah Email masuk ke inbox ku, dua hari yang lalu.
Dan palu itu telah menghantam meja sidang!

Tapi sungguh...aku selalu tulus. Meski keterbatasan ada pada ku...sampai kapan pun...aku akan tulus kepadamu.
-----------------------------------------------
Aku tak akan menyalahkan
Setiap detik pertemuan
Karena itu kesalahan yang indah

Engkau hanya harus memilih
Suatu saat kan kau temui yang pasti

-----------------
aku tak tahu apa yang harus aku jawab. semuanya menjadi kabur..kabur dan tak beraturan.
aku ingin teriak. tapi suara ini tercekat...ingin berlari..tapi kemana, siapa yang harus aku temui..

Comments

  1. smoga ALLAH memberi jalan yang terbaek...

    ReplyDelete
  2. Dini tidak meninggalkanmu
    hanya ingin terlepas darimu

    *permintaan hati*

    ReplyDelete
  3. Duh! Im, gw dari sisi cewek ni ya. "maxud lo apa publish private email ini? sebegitu tidak berartinya dia hingga lo gak hargain her feeling about u? Dan mempermalukan dia, membuat dia dibahas everyone!" kalo ada yg berlaku spt ini pd gw, pretty sure i'll kick his ass!

    ReplyDelete
  4. eva
    emailnya panjang!! ini aja cuma gw masukin sparo!! lw tega...gw masukin smuanya...??? gw cuma pengen inget....kalo gw pernah jadi orang bodoh...dengan menyia-nyiakan dia! thats all

    ReplyDelete
  5. Hahaha surat yg ini aja gw gk tega bacanya

    ReplyDelete
  6. ah boim....romantiseme kadang mucul dr orang kaya elu :p
    nothing happens by coincidence kalo kata orang sono, tentu ada rencana yang baik buat setiap kejadian. (meskipun kadang gw sendiri ga ngerti dimana baiknya :p).

    gw pernah dibilangin gini im, ama dedengkot pendaki karatan yang malang melintang sampe menduda :)

    ..."behind every great climber, there's a great woman...."

    do you??....hehehehe..ga ada yang berdiri sendiri, selalu sepasang..

    ReplyDelete
  7. berarti gw nggak bisa jadi pendaki hebat yah??

    ReplyDelete
  8. smua yg buruk belum tentu buruk....Hidup ya....seperti ini.... Kadang atau bahkan kita sudah melupakan siapa diri kita sebenernya...?????

    ReplyDelete
  9. justru disini hebatnya elu im, melanggar quote...hahahaha..

    ReplyDelete
  10. Ngga Usah Disesali,itulah kehidupan didunia kadang ada yg pergi kadang ada yg datang,masih banyak kok Dini2 yang lain Di Bumi Ini

    ReplyDelete
  11. akh cari lagi aja Im, masih banyaaaakkk :)

    ReplyDelete
  12. meski nggak ada yg seperti dia...?? baik lah!! tabah! tabah!!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kelas Photo

Start:      Nov 3, '08 03:00a End:      Nov 10, '08 Location:      photo Dear Jper's Ada kabar gembira nech...., Mister Roy Genggam yang photographer profesional dan penyayang ular itu akhirnya meluangkan waktunya untuk sharing ilmu photography dengan jpers . Siapa tahu setelah mengikuti kursus ini foto foto petualangan kita makin kinclong dan laku dipasarkan.. Adapun schedule kegiatannya sebagai berikut Tanggal : 08 November 2008 Waktu : 13.00 ~ 17.00 WIB Lokasi : Studio Roy Genggam Jalan Karyawan No. 12 Pondok Pinang Jaksel PIC : Boim Akar ( 021-95465096 ) 25 Jpers yang sudah terdaftar mohon untuk confirm kehadirannya segera ke Obie ( 0856-93208384 ), karena apabila berhalangan hadir akan diisi oleh Jpers yang lain ..... Boim =confirm Tante Nha = confirm Sigit A = confirm Kris Ibenk Rera Aji Timmy Gonjes Yuli Yani cowok Obie Bule lele Ira Faris Redi Ucit Andy Ray Andreas Tonny M

Perjalanan 7: Segelas Kopi di Danau Muram

Kesendirian menghadirkan ingatan-ingatan masa lalu yang suram. Bayangan tentang kegagalan, kecenderungan kekecewaan dan frustasi masa silam. Semua bergulir pelan, menyiksa batin yang berontak ingin melepaskan semuanya. Menunggu tangan-tangan kuat untuk mengangkat penderitaan yang berkarat itu. Yah.. kesendirian yang seharusnya menyenangkan, namun sering kali hanya pelarian. Angin sore dari hutan bambu berhembus pelan. Mengerakkan batang-batang berbuku saling bergesekan, menciptakan decit yang mengganggu pendengaran. Aku mempercepat langkah mengikuti arah yang ditunjukkan Lelaki itu. Meloncati beberapa akar dan tanah becek. Hingga kecerobohan membuat aku terjerembab ke tepi danau. Dari kejauhan, aku melihat Dia tertawa senang. "Senang sekali melihat orang menderita!" runtukku ketika sampai didekatnya. Dia makin tertawa dengan lepasnya. "Kopinya sudah habis. Kelamaan sih sampe sininya," ujarnya menggoda. "Ah, nyesel udah lari sampe nyungsep ga ada hasil. Kotor se

Lelaki – Pengelana dan Setangkai Lily

Pada dasarnya, hidup adalah pengarungan waktu yang berujung pada sebuah keputusan. Terus menerobos mencari persinggahan, kemudian memutuskan untu tinggal selamanya, atau mengembara terus, mencar sesuatu yang belum tentu ada. Kepuasan batin yang kemudian menjadi alasan, lama-lama seperti pembenaran dari sebuah ketidakjujuran hati, akan perlunya dermaga untuk melabuhkan bahtera tanpa nama itu. Seorang pengelana di neger ginseng, Korea, melintasi gunung bukit, mengarungi lautan, menempuh jalanan berkilo-kilo meter, sebagai seorang pelukis. Pada kedalaman hutan-hutan tidak berpenghuni, dia mendapati sejuta kecemerlangan kehidupan. Kesunyian menghadirkan syair-syair dalam bahasa cinta yang manis. Meski dia belum tau persis, apa makna dari mencintai itu sebenarnya. Namun, dia tak pernah berfikir untuk  berhenti mengembara. Sang pengelana itu, pada hari malam dan cuaca dingin, jauh dari kampung halamannya, singgah di warung seorang  janda beranak satu, yang mulai remaja. Sang Janda, meny