Skip to main content

Ciliwung..




Photo Tua banget....di ambil pake Handycam nya Jaka..kita lagi maen ke tempat nya Om Bongkeng..terus diajak maen ke Ciliwung di belakang Rumahnya...
Melihat kehidupan masyarakat tepi sungai
menyenangkan

Ciliwung
------------------------
by Boim Akar
Biarkan aku menangis pada bibirmu
yang bergetar ketika ku belai
dan merintih ketika pada sore itu
kugagahi dirimu

Aku yang di tinggalkan sejuta kesabaran
berteriak dan menceburkan badan
pada jeram-jeram mu
diantara kotoran manusia dan senandung bocah mandi
pada dua sisimu

Kejauhan
adalah sepasang merak mengambang
mungkin tertidur pada satu sisi rakit bambu
yang tertambat pada sebatang cemara mati
dan serombongan semut-semut pohon duku
mengamini dan bertahlil diatasnya

Adakah dia masih seperti disini
kehidupan yang tak pernah mati
kureguk dan ku hisap, hingga sari madu penghabisan
di bibir jurang nan dalam

Azan ashar yang ke tiga berkumandang
dari rumah Tuhan entah dimana
menangkat wudhu pohon-pohon bambu
pada sisi sisi nya
kemudian bertasbih dan menyalahkan aku
justru pada saat bersamaan

Hitam disana
awalnya putih disini
merah pekat di hilir
awalnya bening indah di hulu

Ciliwung
Aku menanti kabar darimu
buat benci ku yang ku buang kemarin sore

http://anakabah.blogspot.com/2005_08_01_archive.html

Comments

  1. kyk msh bersih y tuh kali...? ciliwung sebelah mana negh ?

    ReplyDelete
  2. di Depok..tepat nya saya lupa...tp itu diambil sekitar 2 tahun yang lalu. saya sempat juga bikin cerita peprjalanannya...cuma lagi di cari neh...tar tak post deh..
    (kenapa jadi GR gini ya??)

    ReplyDelete
  3. inikah slh satu alasan mengapa menjadi lelaki itu menyenangkan?
    sjk ank2 sdh dpt hak istmw utk berbugil ria
    smntara hal dmk tabu bwt prempuan
    tabik

    ReplyDelete
  4. gitu ya om...haha....nggak kpikiran sampe sono seeh...secara gitu aja, dah banyak yang bilang phedopil!! amit2 dAH

    ReplyDelete
  5. koq bisa getu sih? yg nuduh itu guoblognya minta ampun. apa dia gak bisa ngelihat kalo yg tititnya disetip itu adl kamu?
    tabahkan hatimu im.... (termsk hrs tabah menerima ceng2an gw) :))
    tabik ah......

    ReplyDelete
  6. hwahahahha....
    maklum om...beda kepala beda pikiran..secara melihat dari satu sisi aja, jadi nya gitu...seandainya semua orang berfikir lebih luas...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kelas Photo

Start:      Nov 3, '08 03:00a End:      Nov 10, '08 Location:      photo Dear Jper's Ada kabar gembira nech...., Mister Roy Genggam yang photographer profesional dan penyayang ular itu akhirnya meluangkan waktunya untuk sharing ilmu photography dengan jpers . Siapa tahu setelah mengikuti kursus ini foto foto petualangan kita makin kinclong dan laku dipasarkan.. Adapun schedule kegiatannya sebagai berikut Tanggal : 08 November 2008 Waktu : 13.00 ~ 17.00 WIB Lokasi : Studio Roy Genggam Jalan Karyawan No. 12 Pondok Pinang Jaksel PIC : Boim Akar ( 021-95465096 ) 25 Jpers yang sudah terdaftar mohon untuk confirm kehadirannya segera ke Obie ( 0856-93208384 ), karena apabila berhalangan hadir akan diisi oleh Jpers yang lain ..... Boim =confirm Tante Nha = confirm Sigit A = confirm Kris Ibenk Rera Aji Timmy Gonjes Yuli Yani cowok Obie Bule lele Ira Faris Redi Ucit Andy Ray Andreas Tonny M

Perjalanan 7: Segelas Kopi di Danau Muram

Kesendirian menghadirkan ingatan-ingatan masa lalu yang suram. Bayangan tentang kegagalan, kecenderungan kekecewaan dan frustasi masa silam. Semua bergulir pelan, menyiksa batin yang berontak ingin melepaskan semuanya. Menunggu tangan-tangan kuat untuk mengangkat penderitaan yang berkarat itu. Yah.. kesendirian yang seharusnya menyenangkan, namun sering kali hanya pelarian. Angin sore dari hutan bambu berhembus pelan. Mengerakkan batang-batang berbuku saling bergesekan, menciptakan decit yang mengganggu pendengaran. Aku mempercepat langkah mengikuti arah yang ditunjukkan Lelaki itu. Meloncati beberapa akar dan tanah becek. Hingga kecerobohan membuat aku terjerembab ke tepi danau. Dari kejauhan, aku melihat Dia tertawa senang. "Senang sekali melihat orang menderita!" runtukku ketika sampai didekatnya. Dia makin tertawa dengan lepasnya. "Kopinya sudah habis. Kelamaan sih sampe sininya," ujarnya menggoda. "Ah, nyesel udah lari sampe nyungsep ga ada hasil. Kotor se

Lelaki – Pengelana dan Setangkai Lily

Pada dasarnya, hidup adalah pengarungan waktu yang berujung pada sebuah keputusan. Terus menerobos mencari persinggahan, kemudian memutuskan untu tinggal selamanya, atau mengembara terus, mencar sesuatu yang belum tentu ada. Kepuasan batin yang kemudian menjadi alasan, lama-lama seperti pembenaran dari sebuah ketidakjujuran hati, akan perlunya dermaga untuk melabuhkan bahtera tanpa nama itu. Seorang pengelana di neger ginseng, Korea, melintasi gunung bukit, mengarungi lautan, menempuh jalanan berkilo-kilo meter, sebagai seorang pelukis. Pada kedalaman hutan-hutan tidak berpenghuni, dia mendapati sejuta kecemerlangan kehidupan. Kesunyian menghadirkan syair-syair dalam bahasa cinta yang manis. Meski dia belum tau persis, apa makna dari mencintai itu sebenarnya. Namun, dia tak pernah berfikir untuk  berhenti mengembara. Sang pengelana itu, pada hari malam dan cuaca dingin, jauh dari kampung halamannya, singgah di warung seorang  janda beranak satu, yang mulai remaja. Sang Janda, meny